Korban Tewas Akibat Milisi Sudan Selatan

Hampir 200 orang tewas dalam serangan-serangan milisi yang membangkang di negara bagian Jonglei yang menghasilkan minyak di Sudan selatan, kata partai yang memerintah wilayah itu, Selasa.

"Kami menyampaikan rasa duka cita kami setelah tewasnya hampir 200 orang-- 197 di daerah Fangak akibat serangan pasukan George Athors terhadap penduduk sipil yang tidak berdaya," kata Sekjen Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM) Pagan Amum kepada wartawan.

Militer Sudan mengatakan pasukan yang setia pada Athor, mantan pewira senior militer yang melakukan pemberontakan setelah kalah dalam pemilu tahun lalu, melancarkan serangkaian serangan di Jonglei pekan lalu. Sebelumnya dikabarkan 105 orang tewas.

Aksi kekerasan meningkatkan kekhawatiran akan keamanan wilayah itu di mana para pemilih dalam referendum bulan lalu memutuskan merdeka dari Sudan utara.

Kelompok perusahaan miyak Prancis Total memimpin satu konsorsium yang menguasai sebagian besar konsesi minyak yang belum dieksplorasi di Jonglei.

Baca Juga:
Pernyataan Presiden Iran Demonstrasi Anti pemerintahan di Teheran akan gagal

La Liga Terancam Tunda

Otoritas liga sepakbola profesional Spanyol (LFP) mengancam akan menunda pertandingan pada 2 dan/atau 3 April. Bentuk dari protes akan kebijakan pemerintah yang mengharuskan setiap pekannya terdapat satu pertandingan gratis untuk disiarkan di televisi umum.

Setelah bertemu di Madrid, Jumat (11/2), LFP yang merepresentasikan divisi satu dan dua Spanyol menyatakan, ingin menghapus kebijakan itu mulai musim 2012-13. Dengan demikian, klub-klub mmeiliki posisi tawar yang kuat dalam bernegosiasi dengan perusahaan televisi.

LFP juga menginginkan adanya garansi penerimaan dana segar dari pemasukan rumah taruhan dan/atau judi bola. Presiden LFP Jose Luis Astiazaran menyatakan, pihaknya tidak bermaksud menghentikan siaran langsung di televisi umum. Tetapi, kata Astiazaran, LFP hanya ingin tidak ada ketentuan yang mewajibkan.

Jika tidak ada kesepakatan, jornada atau pekan ke-30 pada 2/3 April tidak akan dilangsungkan sesuai jadwal. Andai demikian, "Pekan ke-30 itu akan dimajukan seminggu kemudian dan La Liga akan berakhir hingga Juni," imbuhnya.

Pada pekan tersebut, Barcelona dijadwalkan berkunjung ke markas Villarreal. Sementara Real Madrid menjamu Sporting Gijon. LFP bersikeras kewajiban menggratiskan satu pertandingan setiap pekannya itu tidak diadopsi di negara lain di belahan Eropa. LFP mengklaim kebijakan tersebut memperlambat perkembangan industri sepakbola di Spanyol dan juga berimbas pada kualitas liga itu sendiri.

Baca Juga:
Didier Drogba Akan Bermain Piala Dunia 2014

Mundurnya Presiden Mesir Di Rayakan Oleh Masyarakat Mesir

Masyarakat Mesir di Inggris mengelar perayaan kemenangan menyusul mundurnya Presiden Husni Mubarak, di alun alun kota London, Trafalgar Square, Sabtu.

Pekerja sosial Tim Indonesia dan Timor Leste di Amnesty International, yang berkedudukan di London Aditya Muharam kepada koresponden Antara London, Jumat malam mengatakan bahwa perayaan besar-besar digelar untuk merayakan kemenangan rakyat Mesir di Kerajaan Inggris.

Sementara itu Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Mesir memiliki kesempatan dan momen berharga untuk bergerak menuju "kekuasaan sipil dan demokratis" di Mesir.

Hal itu disampaikan PM Inggris beberapa saat menyusul pengumuman pengunduran diri Husni Mubarak sebagai Presiden Mesir setelah terjadinya demontrasi yang dilakukan rakyat Mesir selama 18 hari yang menuntut pengunduran diri Presiden Mubarak yang berkuasa selama 30 tahun.

Pernyataan David Cameron disampaikan di 10 Downing Street, London, Jumat dan menyebutkan pemerintahan baru harus mulai untuk dengan membangun sebuah masyarakat yang terbuka, bebas dan demokratis.

Cameron mengatakan apa yang telah terjadi hari ini di Mesir merupakan langkah pertama dan Inggris sebagai teman Mesir siap untuk membantu dengan cara apapun.

David Cameron mengatakan Mesir telah mengalami "luar biasa" dan mendesak `kekuasaan sipil` setelah Husni Mubarak berhenti.

"Mereka yang sekarang menjalankan Mesir memiliki tugas untuk mencerminkan keinginan rakyat Mesir khususnya, harus ada perpindahan kekuasaan sipil dan demokrasi sebagai bagian dari transisi yang sangat penting bagi Mesir yang terbuka, demokratis dan bebas.

Sementara itu Pemimpin Partai Buruh Ed Miliband, mengatakan para pengunjuk rasa telah "meraih kemenangan besar" dan menyampaikan selamat dan tugas sekarang adalah menciptakan masa depan demokrasi yang dimenangkan hari ini"

Sementara itu pendiri dan pelindung dari British Society Mesir, Ahmed El-Mokadem, kepada BBC London mengatakan dia merasa "senang" Mubarak telah mengundurkan diri.

Ahmed El-Bayoumi, yang baru kembali dari dua minggu protes di Kairo dan berencana untuk terbang kembali ke negara asalnya pada hari Sabtu, menambahkan bahwa Mesir memiliki "begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membangun kembali negara".

"Jelas, kita perlu melihat siapa yang akan mengambil kekuasaan Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujarnya.

Dia mengatakan orang-orang Mesir telah "kehilangan kepercayaan" selama masa Mubarak sebagai presiden, yang telah menghentikan pembangunan negara.

Presiden Mesir Husni Mubarak akhirnya mengundurkan diri ditengah tuntutan mundur para demonstran.

Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, baru saja mengumumkan Presiden Mubarak memutuskan mundur, dan kewenangan dipegang oleh dewan militer.

"Atas nama Allah yang Maha Penyayang, dalam situasi yang sangat sulit yang dihadapi Mesir, Presiden Husni Mubarak memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai presiden republik dan menunjuk Dewan Militer untuk menjalan tugas-tugas negara," kata Suleiman.

"Semoga Allah membantu kita semua," tambah Wapres Mesir. Pengumuman melalui televisi ini sontak disambut meriah oleh massa yang berdemonstrasi di Lapangan Tahrir dan kota-kota lain, seperti di Iskandariah.

Baca Juga:
Husni Mubarak Berkata Tidak Akan Meninggalkan Mesir

Omar Suleiman Peringatkan Agar Aksi Protes Demonstran Segera Berakhir

Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, mengungkapkan ketidaksabaran pemerintah Mesir terhadap berkembangnya demonstrasi di Mesir. Suleiman memperingatkan agar aksi protes terhadap rezim Presiden Hosni Mubarak segera berakhir.

Seperti dikutip detikcom dari AlJazeera, Rabu (9/2/2011), Suleiman mendesak kepada demonstran untuk menghentikan demonstrasi. Ia berharap krisis di Mesir akibat demonstrasi yang berkepanjangan berakhir secepat mungkin.

Suleiman menuturkan bahwa tidak akan ada akhir dari rezim pemerintahan Mubarak. Transisi pemerintahan akan dilakukan secara bertahap setelah krisis demonstrasi usai.

Suleiman mengajak para editor media untuk berdialog dengan pemerintah mesir untuk reformasi yang demokratis. Langkah penurunan paksa Presiden mubarak, menurut Suleiman adalah langkah tergesa-gesa dan tidak membawa kemajuan bagi Mesir.

Sampai saat ini aksi demonstrasi di Mesir semakin memanas. Masa terus berdatangan ke Pusat Kota Kairo, Mesir.

Sementara itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon, mengimbay agar Mesir segera melakukan transisi kekuasaan yang tertib. Ki-moon mengimbau agar pemerintah Mesir mendengarkan aspirasi rakyatnya.

Menurut Wael Ghonim Petinggi Google Rakyat Mesir Adalah Pahlawan

Demonstran anti Presiden Mesir Hosni Mobarak masih membanjiri Tahrir Square, Kairo, Mesir hingga Selasa malam. Ini jumlah massa terbesar sejak dimulainya pemberontakan pada 25 Januari lalu.

Pada aksi mereka kali ini, demonstran juga memuji seorang aktivis cyber yang ternyata seorang petinggi dari situs terkenal Google karena memuat gerakan protesnya melalui jejaring sosial Facebook.

Karena itulah pengunjuk rasa kali ini juga membawa simbol dari jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai ucapan terima kasih atas kontribusi seorang petinggi Google, Wael Ghonim, yang dianggap sebagai juru kampanye bagi demonstrasi lewat dunia maya.

"Sebenarnya saya lebih suka menyebut ini sebagai revolusi facebook, tetapi setelah melihat kenyataan langsung, saya berubah pikiran dan mengatakan bahwa ini benar-benar revolusi rakyat Mesir. Ini sungguh luar biasa," kata seorang pejabat dari situs Google, Wael Ghonim, seperti dilansir AFP, Rabu (9/2/2011).

"Mesir pantas mendapatkan kehidupan yang lebih baik saat ini. Mereka benar-benar berharap mimpi ini menjadi kenyataan," lanjutnya.

Ghonim dianggap sebagai pahlawan karena telah melakukan sesuatu pada situs jejaring sosial yang terkenal seperti Facebook dan merelakan dirinya ditahan pemerintah berkuasa pada 27 Januari lalu. Tapi dukungan itu tidak penting baginya, rakyat Mesir menurut Ghonim tetaplah pahlawan sesungguhnya.

"Aku bukan pahlawan, anda adalah pahlawan, anda yaitu orang-orang yang masih mendiami ini," kata Ghonim di tengah kerumunan demonstran.

Mendengar ucapan itu mereka meneteskan air mata, bertepuk tangan dan berteriak, "hidup Mesir, hidup Mesir," seru para demonstran.

Steven Gerrard Tidak Bisa Perkuat Tim Inggris

Steven Gerrard mendapatkan masalah dalam laga melawan Chelsea, Minggu (6/2/2011) malam WIB. Ia mendapatkan cedera dan imbasnya tak akan bisa memperkuat timnas Inggris tengah pekan ini.

Gerrard memang bermain penuh selama 90 menit pada laga yang berlangsung di Stamford Bridge tersebut. Ia bahkan menyumbang assist untuk terciptanya gol Raul Meireles. Namun, dari kabar yang diberikan Kenny Dalglish, kapten The Reds itu pulang dengan membawa cedera.

Dalglish menyebut, Gerrard memiliki masalah dengan pangkal pahanya. Pemain berusia 30 tahun itu memang akan tetap bergabung dengan skuad Three Lions, tapi Dalglish berkeyakinan Gerrard tak akan dimainkan.

Inggris sendiri akan memainkan laga persahabatan melawan Denmark hari Rabu (9/2/2011) waktu setempat.

"Dia mengalami masalah dengan pangkal pahanya. Dia tetap harus pergi supaya mereka bisa memeriksanya, tapi kami sudah berbicara dengan Inggris dan dia tak akan bermain," ujar Dalglish kepada Sky Sports.

Sebelum ini, Rio Ferdinand juga sudah dipastikan absen setelah mengalami cedera pada bagian betisnya. Ferdinand sudah dipastikan harus absen selama dua pekan.

Serba Hitam Akan Gelar Aksi Di Istana Negara

Aksi penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, kemarin, terus menuai kecaman dari masyarakat. Siang ini, ratusan orang berpakaian serba hitam akan menggelar aksi solidaritas di Istana Negara dan Bundaran HI.

"Aksi ini bersifat terbuka," kata Tunggal Palestri, juru bicara Jaringan Aktivis Perempuan dan HAM untuk Keadilan, elemen yang memayungi aksi, kepada detikcom, Senin (7/2/2011).

Tunggal mengatakan, aksi yang akan digelar pukul 12.00 WIB ini, akan diisi orasi. Sejumlah tokoh seperti anggota DPR Eva Kusuma Sundari dan keluarga Gus Dur akan hadir dalam aksi tersebut.

Tunggal berpendapat, penyerangan jamaah Ahmadiyah di Pandeglang sudah bisa disebut sebagai pembataian karena jumlah penyerang tidak seimbang dengan yang diserang. "Kalau bentrok itu imbang, ini sudah bisa dikatakan pembataian," ujarnya.

Kepada Presiden SBY, kata Tunggal, pihaknya tidak akan menunggu pernyataan kepala negara kecuali itu adalah permintaan maaf. "Kami sudah bosan dengan pernyataan keprihatinan," katanya.

Baca Juga :
PGI Berpendapat Penyerangan Jemaah Ahmadiyah Sebagai Tregedi Kemanusiaan

 

Hari ini Sby Pimpin Rapat Di Gedung BPK Sedang Istana Negara Akan Di Demo


Popular Posts

berita terbaru |home design | support by sneakers | google.co.id google.com
Contact | Privacy Policy | Sitemap