Seiring popularitas mikroblogging seperti Twitter, turut menanjak pula ketenaran situs penyingkat alamat web alias URL. Salah satu yang meroket adalah bit.ly, yang menggunakan domain .ly.
Domain .ly merupakan domain negara yang dikelola oleh Libya. Selain bit.ly, ada juga layanan penyingkat bernama vb.ly yang dibekingi oleh pendidik seks Violet Blue (vb).
Seperti dikutip detikINET dari Ars Technica, Sabtu (8/10/2010), vb.ly mendadak tak bisa diakses karena pemerintah Libya melakukan 'pembersihan' pada domain yang melanggar hukum 'moral' di negara itu.
Menurut otoritas domain di Libya, vb.ly melanggar hukum negara itu karena menampilkan gambar wanita seksi di halaman awalnya. Gambar tersebut adalah Violet Blue yang sedang mengenakan tank top sambil memegang botol.
"Persoalan apa gambar yang menyinggung memang sangat subjektif, apa yang saya anggap menyinggung mungkin tak jadi masalah untuk Anda, tapi saya rasa Anda setuju bahwa gambar wanita berpakaian minim dengan botol di tangannya bukanlah sesuatu yang dianggap sebagai sopan atau setidaknya aman bagi keluarga," tulis jurubicara dari otoritas telekomunikasi dan teknologi di Libya, Alaeddin S ElSharif.
ElSharif menuliskan hal itu dalam email kepada Violet Blue yang kemudian di-posting oleh Violet di blognya. Email itu merupakan jawaban ElSharif ketika Violet mempertanyakan matinya domain vb.ly.
"Negeri kami tidak mengizinkan pornografi dalam bentuk apapun, maupun upaya untuk mempromosikannya," lanjut ElSharif.
Ben Metcalfe, rekanan Violet dalam menjalankan vb.ly, mengatakan perubahan kebijakan di Libya bisa mengancam layanan penyingkat URL lainnya yang menggunakan domain .ly.
"Hal ini jadi preseden buruk, bahwa semua situs yang berada di domain .ly harus patuh pada hukum syariah di Libya. Ini terutama jadi masalah bagi pihak yang menjalankan penyingkat URL atau user generated content pada situs berdomain .ly," ujarnya.
Menurut Metcalfe, situs seperti bit.ly juga bisa digunakan untuk menyingkat sebuah alamat URL yang merujuk ke konten yang dianggap pornografi oleh pemerintah Libya. Apakah hal semacam itu kemudian akan dipermasalahkan oleh otoritas di Libya?
Sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa bit.ly akan ditutup atau dilarang oleh pemerintah Libya. Meski demikian, Metcalfe beranggapan kasus ini menunjukkan penggunaan domain milik negara tertentu bisa jadi masalah di kemudian hari.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
200 orang tewas Sudan Selatan
alkohol
Aneh
Anelka Chelsea
anggur Tertua
Antusias Masyarakat Sambut Tahun Baru
Arsenal Kipernya Absen karena cidera
BB Blokir Pornografi
Bercinta Klimaks Flu Menyerang
Berita International
Berita Kesehatan
Berita Nasional
Berita New
Bisnis Online
Bubar Tanpa Buat Rusuh
Diego Michiels ikut seleksi Timnas
entertaintment
Gayus
Gerrard Tak Dapat Perkuat Inggris
Indonesia Gagal Juarai AFF
Info Artis
Info Teknologi
International
Irfan Bachdim Terjebak
Jalan Sudirman Jadi Lautan Manusia
Jantung Kambuh
Jupe Balas Laser Malysia dengan BH
Kekalahan Timnas Sebab SBY
Kesehatan
Lifestyle
Liga England
Liga England Ferguson lirik De Rossi
Liga England MU vs Chelsea
Liga England Rooney (MU)
Mahasiswa RI Di Mesir
Meninggalnya Artis Adjie Massaid
Menu Makan Wanita Haid
Milan Harapan Raih Juara Liga
Minuman keras tertua
MU Unggul atas Blackpool
Mundurnya Presiden Mesir
Nurdin Halid Harus Diganti
Olah Raga
Park Ji Sung dan Kisuke Honda daftar pemain terbaik Asia
Pelatih Timnas Aman Pasca Piala AFF
Penjagaan Diperketat Saat Final AFF
Petinggi Google Wael Ghonim Pahlawan
Rasia Laser dan Petasan Leg Kedua Final AFF
Riedl dengan Timnas Indonesia
Sehat Dari Kesenangan
Seni Budaya
Serba Serbi
Soal Gayus Polri-Kemku Gelar Rapat
Sports
Teknologi
Tentang Krisis Mesir
Timnas Harus Bangkit
Timnas Indonesia
Timnas U-23 Berduka
Tips
Tips Kesehatan
Video
Wapres Mesir Mendesak Demonstrasi Segera Berakhir
whisky
wikileaks
wikileaks indonesia
0 comments:
Post a Comment